Kediri, suarajatimonline – Berbagai elemen yang tergabung dalam LSM Kabupaten Kediri (ALIANSI KEDIRI BERSATU) menggelar aksi unjuk rasa di depan RSUD Kabupaten Kediri yang berlokasi di Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No.01, Cangkring, Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Senin (24/2/2025). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan ketidaktransparanan dalam sistem manajemen rumah sakit serta tuntutan pergantian pimpinan.
Dalam aksi tersebut, ketua demonstran menyampaikan tuntutan agar Direktur RSUD segera mengundurkan diri dari jabatannya. Menurutnya, selain faktor usia yang dinilai sudah melampaui batas ideal untuk seorang pemimpin, juga terdapat indikasi kurangnya transparansi dalam pengelolaan rumah sakit. Selain itu, demonstran juga menyoroti dugaan permainan bisnis dalam pengelolaan parkir yang saat ini dikelola oleh pihak luar Kabupaten Kediri.
Para peserta aksi menuntut agar pengelolaan parkir di RSUD dialihkan kepada warga asli Kabupaten Kediri. Mereka berpendapat bahwa masyarakat setempat lebih layak mendapatkan peluang kerja daripada pihak luar daerah yang justru mengambil keuntungan di daerah mereka sendiri. "Kami tidak ingin hak masyarakat lokal dirampas. Parkiran rumah sakit harus dikelola oleh putra daerah yang lebih membutuhkan pekerjaan," ujar ketua aksi dengan lantang.
Aksi yang berlangsung selama lebih dari dua jam ini sempat memanas karena pihak RSUD belum juga menemui para pengunjuk rasa. Massa mulai melontarkan seruan bahwa mereka tidak akan meninggalkan area rumah sakit hingga ada perwakilan yang menemui mereka. Bahkan, beberapa peserta aksi mengancam akan datang dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak segera direspons.
Setelah tekanan yang semakin meningkat, akhirnya Wakil Direktur RSUD bersedia menemui para demonstran untuk memberikan klarifikasi mengenai permasalahan yang diangkat dalam aksi tersebut. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi konkret seperti yang diharapkan oleh para pengunjuk rasa. Perwakilan RSUD hanya memberikan jawaban normatif yang dinilai tidak menjawab tuntutan utama demonstran.
Massa pun semakin kecewa dengan respons yang diberikan pihak RSUD. Mereka menyatakan akan kembali melakukan aksi dengan jumlah yang lebih besar serta kemungkinan akan menutup akses menuju rumah sakit jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi. “Kami akan kembali dengan massa yang lebih besar dan tidak akan berhenti sampai tuntutan kami dikabulkan,” ujar salah satu peserta aksi. Situasi di sekitar RSUD sempat tegang sebelum akhirnya massa membubarkan diri secara tertib dengan rencana akan melanjutkan aksi lebih besar dalam waktu dekat.(Red.AL)
0 Comments